Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengumumkan tiga strategi utama untuk mendukung keberlanjutan industri Indonesia. Disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, ketiga strategi ini dirancang untuk memperkuat SDM, transformasi budaya kerja, dan adaptasi teknologi dalam sektor industri
Penguatan kualitas SDM
Menteri Yassierli menekankan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan industri nasional. Indeks Modal Manusia Indonesia saat ini tercatat masih di angka 0,540, di bawah rata-rata ASEAN (news.detik.com). Oleh karena itu, Kemnaker mendorong upskilling dan reskilling melalui pelatihan vokasi dan pemagangan yang relevan dengan kebutuhan industri modern.
Transformasi mindset dan budaya kerja
Yassierli juga mengajak seluruh pemangku kepentingan mengubah pola pikir lama demi meningkatkan produktivitas. Pendekatan ini mencakup budaya kerja produktif dan keselamatan serta kesehatan kerja (K3) melalui hubungan industrial yang harmonis Transformasi ini juga meliputi adopsi teknologi digital dan revolusi industri 4.0 di setiap lini operasional perusahaan.
Adaptasi teknologi dan adopsi digital
Strategi ketiga menyasar adaptasi industri terhadap perkembangan teknologi. Program seperti Best Learning dan pelatihan teknologi 4.0 disiapkan untuk 50.000 peserta tahun 2025, dengan fokus pada coding, otomasi, serta smart systems (smart office, warehouse, dan lainnya) (news.detik.com). Selain itu, integrasi platform digital dalam sistem penempatan dan pelatihan, seperti SIAPKerja, dioptimalkan untuk mendukung transisi pekerja informal ke formal.
Ketiga strategi ini dijalankan bersamaan untuk menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan, adaptif, dan produktif. Kemenaker berharap dengan kombinasi peningkatan SDM, budaya kerja modern, dan teknologi digital, industri Indonesia dapat bersaing secara global dan tangguh menghadapi era teknologi yang cepat bergerak.