Eksekusi Pertama Sejak 2022
Pada 27 Juni 2025, Jepang mengeksekusi terpidana mati Takahiro Shiraishi (34), yang dijuluki “Twitter Killer”, dengan hukuman gantung di Tokyo Detention House. Ini merupakan eksekusi pertama sejak Juli 2022.
Modus Manusiawi yang Menyesatkan
Shiraishi menyasar korban yang menyatakan niat bunuh diri di Twitter (sekarang X), menggunakan akun seperti “@hangingpro” untuk menawarkan “bantuan” kematian. Namun sesungguhnya, ia mengundang mereka ke apartemennya di Zama, Kanagawa, dan kemudian mencekik, memerkosa, merampok, serta memutilasi korban—delapan di antaranya adalah wanita dan satu pria—pada periode Agustus hingga Oktober 2017.
Hukuman dan Prosedur Eksekusi
Dijatuhi hukuman mati sejak Desember 2020, Shiraishi tidak mengajukan banding. Menteri Kehakiman Keisuke Suzuki menyatakan bahwa tindakan pembunuhannya didorong oleh motif “nafsu seksual dan finansial” serta menimbulkan kegelisahan besar di masyarakat. Eksekusi dilakukan secara rahasia; eksekutor biasanya hanya diberitahu beberapa jam sebelum pelaksanaan, dan keluarga korban maupun pelaku tidak diberi pemberitahuan sebelumnya.